Kamis, 15 Agustus 2013

Normal atau engga ya kalo kitty suka spraying ?

Spraying sering diartikan sebagai kebiasan kucing untuk memberi tanda daerah kekuasaannya dengan cara menyemprotkan sedikit urin/air kencing. Normalnya pada saat kencing, kucing akan sedikit jongkok. Sedangkan pada saat spraying, kucing tetap dalam keadaan berdiri.
Objek sasaran spraying biasanya berupa benda-benda vertikal seperti dinding, gorden, kursi, sofa, pintu, dll. Bila air kencing menggenang dalam jumlah besar di lantai, kemungkinan besar bukan spraying, tetapi semata-mata "kecelakaan".
Spraying berhubungan dengan insting/perilaku seksual. Baik kucing betina maupun jantan biasanya akan mulai menunjukan perilaku ini sekitar umur 7 bulan, pada saat mulai terjadi kematangan organ-organ reproduksi. Spay/neuter (kebiri/steril) yaitu, mengambil testis (kucing jantan) atau rahim serta indung telur (kucing betina),dapat menghilangkan sekitar 80 % perilaku spraying pada kucing.

Bila ternyata perilaku spraying tidak hilang setelah di kebiri/steril, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain yang menyebabkan kucing gelisah (anxiety). Hal ini bisa terjadi kucing bila baru pindah rumah, adanya anggota keluarga baru (anak kecil/bayi baru dalam keluarga) atau ada hewan peliharaan baru.
Pada dasarnya segala sesuatu yang baru dapat menyebabkan kucing gelisah. Pada beberapa kucing kegelisahan ini menimbulkan perilaku spraying.
   
Yang perlu dilakukan bila kucing anda menunjukkan perilaku spraying.
Bila tertangkap basah sedang spraying, segera marahi dengan teriakan/intonasi tinggi atau ciprati dengan air. Kucing benci air, ini akan menghalangi dan mengurangi kebiasaan buruknya tersebut. Jangan marahi bila tidak tertangkap basah, sebab kucing tidak akan mengerti bila kita memarahi perilaku spraying yang telah ia lakukan sekitar 5 menit atau beberapa jam sebelumnya.
Kucing biasanya akan kembali ke lokasi yang sama untuk kembali menandai daerah tersebut. Jadi, sebisa mungkin hilangkan bau kencing di daerah spraying. Jangan gunakan bahan pembersih yang mengandung amonia (amonia akan memancing kucing kembali ke daerah tersebut). Larutan pemutih/chlorin dapat digunakan untuk menghilangkan bau.
Berbagai produk berupa spray untuk menghalangi/mengurangi kebiasaan spraying kucing juga tersedia di petshop-petshop.
Pemberian obat-obatan tertentu berupa hormon juga dapat menghilangkan atau mengurangi masalah spraying ini. Konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan.
Terakhir, bila masalah masih berlanjut, tindakan operasi berupa kebiri/steril dapat menghilangkan perilaku spraying pada sekitar  80% kucing. (drh. Neno WS/kucingkita.com)

Selasa, 20 November 2012

Fakta Unik Kucing part 2

Kemarin dulu udah ditulis kan Fakta Unik Kucing, nah ini lebih spesifik mana keunikannya.

Berikut ini adalah fakta-fakta unik kucing:

  • Kucing memiliki ruas tulang belakang lima kali lebih banyak daripada manusia;
  • Kucing memiliki tulang 24 kali lebih banyak daripada manusia;
  • Kucing bisa masuk melewati celah yang lebarnya sama dengan lebar kepalanya karena kucing tidak memiliki tulang selangka;
  • Kaki depan kucing dapat diputar ke segala arah;
  • Setengah bagian tubuh kucing dapat bergerak ke arah yang berlawanan;
  • Dengan batas pendengaran 65 kHz, pendengaran kucing lebih sensitif daripada manusia yang memiliki batas pendengaran 20 kHz;
  • Dengan proporsi tubuhnya, kucing memiliki mata terbesar di antara mamalia-mamalia di dunia;
  • Ketajaman mata kucing pada malam hari sangat baik, meskipun ia tidak dapat melihat dalam kegelapan total;
  • Kucing memiliki cakupan pandangan hingga 185 derajat;
  • Dengan indera penciuman 20-80 juta sel olfactory, kucing memiliki indera penciuman lebih tajam empat kali daripada manusia;
  • Pengecekan denyut nadi pada kucing dilakukan di paha belakang di bagian sendi yang menghubungkan kaki dengan tubuh;
  • Kucing memiliki denyut nadi normal antara 110-170 denyutan per menit;
  • Kucing menarik nafas sebanyak 20-40 kali per menit;
  • Suhu tubuh kucing normat adalah sekitar 102 derajat Fahrenheit atau 38,8 derajat Celcius;
  • Kucing kampung dapat berlari dengan kecepatan 31 mil/ jam;
  • Kucing memiliki sistem saraf yang sangat sensitif;
  • Kucing dapat melompat hingga ketinggian lima kali tinggi badannya;
  • Setiap kucing memiliki sidik hidung yang sangat khas, sehingga tidak akan pernah ada dua kucing yang memiliki sidik hidung yang sama;
  • Kucing merespon panggilan wanita lebih baik daripada pria;
  • Mengelus-elus kucing merupakan salah satu cara menurunkan tekanan darah manusia;
  • Rata-rata umur kucing adalah antara 15-16 tahun;
sumber: http://www.terselubung.com/

Jenis-jenis Kucing Peliharaan


Di bawah ini adalah jenis-jenis kucing peliharaan di dunia:
-          Manx/ rumpy
-          Maine Coon
-          British Shorthair
-          Burmese
-          Chinchilla Longhair
-          Birman
-          Abyssinian
-          Turkish Van
-          Ragdoll
-          Siamese/ Siam
-          Egyptian Mau
-          Anggora


Yes, It’s Cat and Herself




Kucing (felis silvetris catus), yang dianggap sebagai hewan karnivora yang sempurna, telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6000 tahun SM. Hal itu diketahui dari ditemukannya kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang-orang Mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus dan hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan haril panen.

Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Jumlah kucing ras hanya ada 1% dari seluruh kucing di dunia, sedangkan 99%nya adalah kucing dengan keturunan camuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

Buset!!!Imbos dech..

,Para peneliti dari Universitas Sussex, Inggris menemukan bahwa kucing piaraan ternyata bisa mengelabui manusia. Selama ini hewan kesayangan manusia itu memanfaatkan suara-suara memohon sehingga bisa memaksa pemilik dan untuk mendapatkan perhatian dan makanan.
kucing kelabui pemilikMemang siapa sih yang tidak iba jika mendengar kucing mengeong pelan. Tapi siapa menyangkan kalau suara tersebut kelihatannya sengaja dilakukan kucing agar terdengar memelas ibarat tangisan bayi.
Tim peneliti menyimpulkan bahwa kucing telah memanfaatkan sensitivitas manusia dengan mengeluarkan suara yang susah untuk diabaikan manusia itu. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Dr. Karen McComb yang dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Awalnya ia terinspirasi untuk meneliti hal tersebut setelah mendengar kucing miliknya, bernama Pepo, mengeong. Ia mengatakan kucingnya itu selalu membangunkannya di pagi hari dengan mengeong terus-menerus dan hal tersebut dirasakan cukup menjengkelkan.
"Setelah melakukan sedikit investigasi, saya menemukan bahwa ada pemilik-pemilik kucing lainnya yang mengalami kejadian serupa di pagi hari," ujarnya.
Jika kucing mengeong biasa saja, biasanya pemilik hanya mengusirnya dari tempat tidur. Namun, saat kucing mengeluarkan suara mengeong yang memelas itu, biasanya para pemilik akan bangun dari tempat tidur dan mengisi tempat makan kucing tersebut untuk menghentikannya.
Untuk menemukan alasannya, tim peneliti Dr. Karen McComb melatih para peneliti untuk merekam suara kucing mereka, baik yang suara mengeong yang memelas dan mengeong yang biasa saja. Ketika susra-suara tersebut diputar kepada para sukarelawan, yang tidak punya pengalaman dengan kucing pun rata-rata merasa bahwa suara mengeong yang memelas akan membuatnya tergerak untuk segera melakukan tindakan terhadap kucing tersebut.
Setelah dipelajari ternyata kucing punya kemampuan mengatur suara yang dihasilkannya agar dikasihani. Ketika seekor hewan bersuara, pita suaranya akan bergetar dan menghasilkan frekuensi tertentu dan menghasilkan suara tergantung pada ukuran, panjang, dan tekanan dari pita suaranya.
"Tetapi kucing mampu untuk mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dengan mengaktifkan otot pita suara mereka, menstimulasikan otot-otot tersebut untuk bergetar," jelas Dr. McComb. Sejak jenis suara ini dikeluarkan dengan mekanisme yang berbeda, kucing mampu untuk mengeluarkan suara tangisan dengan nada tinggi, selain mengenong biasa.
Penelitian sebelumnya menemukan kesamaan antara tangisan kucing dan tangisan bayi manusia karena manusia juga sensitif dengan suara ini. "Kami berpikir bahwa kucing belajar untuk mendramatisi suara ketika mereka tahu bahwa manusia bereaksi terhadap hal tersebut," ujarnya.
"Tentu saja kami tidak mengetahui apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kucing," kata Dr. McComb. "Tetapi mereka belajar untuk melakukan hal ini, kemudian mereka melakukan hal ini dengan sengaja."
Lantas bagaimana perasaan Dr. McComb terhadap kucingnya, Pepo, setelah mengetahui bahwa kucing tersebut telah memanipulasinya bertahun-tahun? "Dia telah memberikan inspirasi untuk penelitian ini, jadi aku akan memaafkannya.
"
Sumber : BBC, kompas.com

© Necklace of Cats